Tugas
1
Materi
: 2
Tema
: Profesi & Profesionalisme
Sub
Bab : 1.
Menjelaskan mengenai profesionalisme
2.
Menjelaskan mengenai ciri-ciri dari seorang profesional dibidang teknik secara
umum
3.
Menjelaskan mengenai ciri-ciri dari seorang profesional dibidang teknik
industri secara khusus
A. Pengertian Profesionalisme
Penulusuran definisi
profesionalisme pun memiliki variasi yang berbeda antar para ahli, namun secara
umum istilah profesionalisme sudah diketahui sangat luas pada kalangan masyarakat.
Pengertian yang muncul dalam masyarakat umum pada personil tingkat manajer,
sedangkan sesungguhnya istilah profesional itu berlaku untuk semua personil
mulai dari tingkat atas sampai ketingkat paling bawah. Pengertian profesional
secara sederhana dapat disimpulkan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang
dalam melakukan pekerjaan menurut bidang keahlian dan tingkatan masing-masing keahlian seseorang. Oleh karena itu seseorang
atau tenaga profesional tidak dapat dinilai dari satu segi saja, tetapi harus
dari segala segi. Di samping keahlian dan keterampilannya juga perlu
diperhatikan mentalitasnya. Jadi yang dikatakan dengan tenaga profesional itu
ialah tenaga yang benar-benar memiliki keahlian dan keterampilan serta sikap
mental terpuji, juga dapat menjamin bahwa segala sesuatunya dari perbuatan dan
pekerjaannya berada dalam kondisi yang terbaik dari penilaian semua pihak.
Konsep tentang
profesionalisme saat ini menuntut adanya kemampuan seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas pekerjaan dengan efesien dan efektif. Menurut Pamudji (1994
: 20-21), profesionalisme adalah : “a vocation or occupation requiring advanced
training in some liberal art or science and usually involving mental rather
than manual work, as teacing, engeneering, writing, etc”. Dari kata dasar
profesionalisme ini kemudian muncul kata jadian profesional yang artinya Engage
in special occupation for pay etc. dan profesionalisme yang artinya profesional
quality, status, etc. Selanjutnya Pamuji mengartikan orang yang profesional
memiliki atau dianggap memiliki keahlian, akan melakukan kegiatan-kegiatan
diantaranya pelayanan publik dengan mempergunakan keahliannya itu sehingga
menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik mutunya, lebih cepat prosesnya,
mungkin lebih bervariasi yang kesemuanya mendatangkan kepuasan pada masyarakat.
B. Ciri-ciri seorang profesional
dibidang teknik secara umum
Profesional
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Profesional Berkaitan dengan banyak profesi yang memerlukan kepandaian khusus
untuk menjalankannya. Profesional adalah seorang yang benar-benar ahli di bidang
kekampuan yang dimiliki dan mengandalkan keahliannya tersebut sebagai mata
pencahariannya. Pada seorang profesional harus mampu menguasai ilmu
pengetahuannya secara mendalam, mampu melakukan kerativitas dan inovasi atas
bidang yang digelutinya serta harus selalu berpikir positif dengan menjunjung
tinggi etika dan integritas profesi. Contoh profesional dibidang teknik sipil
adalah suatu pekerjaan keteknik sipilan yang dalam pelaksanaannya dituntut
keahlian untuk melayani kebutuhan masyarakat di bidang infrastruktur. Suatu
profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi
dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Profesionalisme adalah
wujud dari upaya optimal yang dilakukan untuk memenuhi apa-apa yang telah
diucapkan, dengan cara yang tidak merugikan pihak-pihak lain, sehingga
tindakannya bisa diterima oleh semua unsur yang terkait. Seseorang insinyur
yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk
mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualitas profesionalisme seorang
insinyur didukung oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan
dengan bidang tadi.
2.
Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan
peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil
keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3.
Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4.
Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang
terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
C. Ciri-ciri dari seorang
profesional dibidang teknik industri
Begitu luasnya ruang
lingkup yang bisa dirambah untuk mengaplikasikan keilmuan pada Teknik Industri
jelas akan membawa persoalan tersendiri bagi profesional Teknik Industri pada
saat mereka harus menjelaskan secara tepat “what should we do and where should
we work” ? Pertanyaan ini jelas tidak mudah untuk dijawab secara memuaskan oleh
mereka yang masih awam dengan keilmuan Teknik Industri. Kenyataan yang sering
dihadapi adalah bahwa seorang profesional Teknik Industri sering dijumpai
berada dan “sukses” bekerja dimana-mana mulai dari lini operasional sampai ke
lini manajerial. Seorang professional Teknik Industri seringkali membanggakan
kompetensinya dalam berbagai hal mulai dari proses perancangan produk,
perancangan tata-cara kerja sampai dengan mengembangkan konsep-konsep strategis
untuk mengembangkan kinerja industri. Seorang professional Teknik Industri akan
bisa menunjukkan bagaimana cara bekerja yang lebih baik, lebih cerdik, lebih
produktif, dan lebih berkualitas. Seorang professional Teknik Industri bisa
diharapkan sebagai “problem solver” untuk membuat sistem produksi bisa
dioperasikan dan dikendalikan secara lebih efektif, nyaman, aman, sehat dan
efisien (ENASE). Untuk menghadapi berbagai hal yang bersifat kontra-produktif
seperti pemborosan waktu, uang, material, enersi dan komoditas lainnya
merupakan fokus utama yang harus dikerjakan. Untuk mengantisipasi problematika
industri yang semakin luas dan kompleks, maka disiplin Teknik Industri telah
menunjukkan banyak perubahan maupun penyesuaian dengan arah perkembangan sekarang.
Adanya kehendak yang dilakukan profesional Teknik Industri untuk meningkatkan
produktivitas, kualitas, dan disisi lain harus diikuti pula dengan keinginan
untuk menekan biaya produksi (costs reduction program) serta waktu penyampaian
barang (time delivery) secara tepat waktu merupakan langkah-langkah strategis
yang harus dipikirkan oleh profesi Teknik Industri agar bisa meningkatkan daya
saing perusahaan dengan pesaing perusahaan lain. Selain itu ruang lingkup pasar
tidak lagi harus bersaing di tingkat lokal (nasional) melainkan mengarah ke
tingkat persaingan pasar global. Pada perubahan ini profesional industri
mendapatkan tantangan yang dihadapi oleh dunia industri jelas sekali juga akan
membawa perubahan pada fungsi dan peran yang harus bisa dimainkan oleh disiplin
Teknik Industri (Istiyanto, 1987). Kalau pada awalnya profesi Teknik Industri
secara tradisional mengurusi persoalan-persoalan di tingkat pengendalian
operasional (manajemen produksi) seperti perancangan-perancangan tata letak
mesin, tata-cara kerja, sistem manusia-mesin (ergonomi) dan penetapan
standard-standard kerja; maka dalam beberapa dekade terakhir ini profesi Teknik
Industri lebih banyak dilibatkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan perencanaan strategis dan pengambilan keputusan pada tingkat
manajemen puncak. Persoalan yang dihadapi oleh profesi Teknik Industri tidak
lagi dibatasi dalam skala kecil (mikro) melainkan berkembang ke skala besar
(makro). Sebagai contoh kalau awalnya studi pengukuran kerja lebih difokuskan
ke skala stasiun kerja sekedar mendapatkan standard-standard (waktu, output
ataupun upah) kerja untuk merealisasikan konsep “the fair day’s pay for the
fair day’s work”; maka peran profesi Teknik Industri modern belakangan ini
banyak diperlukan untuk melakukan pengukuran produktivitas dan kinerja makro
organisasi-perusahaan guna menilai sehat tidak-nya kondisi industri tersebut.
Daftar Pustaka
Triatna,
Cepi. 2009. Studi Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan
Profesionalisme Dan Mutu Di Jawa Barat. Bandung : Universitas Pendidikan
Indonesia.
Armaeni,
Ni Komang. 2015. Kajian Etika Profesi Keinsinyuran Sipil. Volume 4 Nomor 2.
Wignjosoebroto,
Sritomo. 2001. Peran
Strategis Teknik Industri Bagi Dunia Industri Di Indonesia Dalam Menghadapi
Persaingan Di Era Pasar Bebas. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November.
5 Soal & Jawaban materi profesi dan profesionalisme
1. Menurut Pamudji profesionalisme adalah
A.“a vocation or occupation requiring advanced training in some liberal art or science and usually involving mental rather than manual work, as teacing, engeneering, writing, etc”.
B. to profess means to trust
C. the discipline which can act as the performance index or reference for our control system
D. a particular business
2. Seorang professional Teknik Industri bisa diharapkan sebagai “problem solver” untuk membuat sistem produksi bisa dioperasikan dan dikendalikan secara ENASE yang dimaksud ENASE adalah
A. Empatis, nyantai, andal, sehat, dan empiris
B. Efektif, nyaman, andal, sehat dan efisien
C. Empati, nyaman, aman, dan empiris
D. Efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien
3. Disiplin Teknik Industri telah menunjukkan banyak perubahan maupun penyesuaian dengan arah perkembangan sekarang. Adanya kehendak yang dilakukan profesional Teknik Industri untuk
A. Memperbaruhi alat produksi
B. Menekan biaya produksi
C. Membeli material produksi
D. Mengecek barang
4. Kalau pada awalnya profesi Teknik Industri secara tradisional mengurusi persoalan-persoalan di tingkat pengendalian operasional (manajemen produksi) seperti
A. Perancangan produk lama
B. Perancangan produk baru
C. Perancangan-perancangan tata letak mesin
D. Perancangan iklim kerja
5. Apa yang dimaksud dengan (time delivery)
A. Pengecekan kiriman barang
B. Penyampaian barang
C. Pengiriman material
D. Waktu barang tiba
5 Soal & Jawaban materi profesi dan profesionalisme
1. Menurut Pamudji profesionalisme adalah
A.“a vocation or occupation requiring advanced training in some liberal art or science and usually involving mental rather than manual work, as teacing, engeneering, writing, etc”.
B. to profess means to trust
C. the discipline which can act as the performance index or reference for our control system
D. a particular business
2. Seorang professional Teknik Industri bisa diharapkan sebagai “problem solver” untuk membuat sistem produksi bisa dioperasikan dan dikendalikan secara ENASE yang dimaksud ENASE adalah
A. Empatis, nyantai, andal, sehat, dan empiris
B. Efektif, nyaman, andal, sehat dan efisien
C. Empati, nyaman, aman, dan empiris
D. Efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien
3. Disiplin Teknik Industri telah menunjukkan banyak perubahan maupun penyesuaian dengan arah perkembangan sekarang. Adanya kehendak yang dilakukan profesional Teknik Industri untuk
A. Memperbaruhi alat produksi
B. Menekan biaya produksi
C. Membeli material produksi
D. Mengecek barang
4. Kalau pada awalnya profesi Teknik Industri secara tradisional mengurusi persoalan-persoalan di tingkat pengendalian operasional (manajemen produksi) seperti
A. Perancangan produk lama
B. Perancangan produk baru
C. Perancangan-perancangan tata letak mesin
D. Perancangan iklim kerja
5. Apa yang dimaksud dengan (time delivery)
A. Pengecekan kiriman barang
B. Penyampaian barang
C. Pengiriman material
D. Waktu barang tiba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar