Jumat, 19 Juni 2015

Manusia & Harapan

A.   Pengertian Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsungan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
B. Persamaan Harapan dan cita-cita


Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu

1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya orang menginginkan yang  lebih baik atau adanya peningkatan

C. Contoh Harapan
Dalam meraih harapan, berikut adalah beberapa sifat yang alangkah baiknya untuk kita miliki :
-Harus dan selalu Optimis.
Umumnya orang berkata, “Ini bisa, tapi gimana ya, kok sulit”, jika ingin sukses berkatalah, “Memang ini sulit, tetapi ini bisa diselesaikan”.
-Tidak suka menunda-nunda pekerjaan.
Umumnya orang berkata, “Nanti saja mengerjakan ini, kita masih punya banyak waktu kok”, jika ingin sukses berkatalah, “kerjakan sekarang, jika memang perlu dikerjakan”.
-Cintai pekerjaan
Umumnya orang berkata, “Lakukanlah pekerjaan yang disenangi”, jika ingin sukses berkatalah, “Senangi semua pekerjaan yang dilakukan”. Dengan mencintai pekerjaan sesuatu harapan pun dapat lebih mudah untuk digapai karena kita melakukannya dengan cinta.
-Senang menghadapi tantangan.
Umumnya orang berkata, “Masalah adalah bagian dari hambatan”, jika ingin sukses berkatalah, “Masalah adalah bagian dari tantangan”. Jika harapan terhambat oleh sesuatu hal, anggaplah itu menjadi sebuah tantangan, maka kita akan lebih semangat walapun sedang terjadi hambatan dalam pencapaian harapan kita.
-Mempunyai harapan yang tinggi.
Umumnya orang berkata, “Sudahlah kita berhenti saja, tak ada harapan lagi kita untuk sukses”, jika ingin sukses berkatalah, “Jangan berhenti, siapa tahu keberhasilan itu akan segera datang”. Suatu harapan haruslah dengan harapan yang tinggi, agar pencapaian dan hasil yang diraih pun setinggi akan harapan kita.
-Berjiwa produktif.
Umumnya orang berkata, “Lingkungan telah membuat saya menjadi seorang pemalas”, jika ingin sukses berkatalah, “Meskipun lingkungan saya malas, saya tetap menjadi seorang yang rajin, saya adalah Tuan bagi diri saya sendiri”. Berjiwa produktif akan membawa kita pada harapan yang positif dan pencapaian yang baik.
-Tidak tergantung dengan satu harapan.
Umumnya orang berkata, “Tak ada harapan lagi disini”, jika ingin sukses berkatalah, “Jika disini tidak ada harapan, maka harapan tersebut ada di tempat lain”. Jika tergantung dengan satu harapan itu akan membawa kita pada keberhentian pada usaha yang sedang dilakukan karena hanya satu harapan kita. Maka alangkah baiknya agar kita memiliki harapan yang tinggi dan banyak, sehingga kita lebih sangat termotivasi akan harapan yang sedang kita inginkan.
Sebuah harapan pun tak luput dari yang namanya suatu Doa.
Menurut bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti “Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.



DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

studi kasus numerik berkenaan dengan etika profesi

Materi 10  studi kasus numerik berkenaan dengan etika profesi Studi Kasus Numerik Berkenaan Dengan Etika Profesi : Bidang Design dan Pr...