Pengertian manusia
A. Manusia
Manusia atau orang
dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara umum.
·
Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup , dalam mitos manusia
juga seringkali dibandingkan dengan ras lain dan golongan lain .
·
Dalam bahasa antropologi kebudayaan, mereka menjelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta
berkembangannya teknologi , dan terutama berdasarkan kemampuan
untuk membentuk kelompok untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan yang
bisa mereka lakukan untuk sesama kelompoknya . Demi terciptanya keselarasan dan
hubungan yang harmonis .
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya.
·
Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru
lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan
laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan
perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan
(orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan
ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan),
afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ,
anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga
jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain
sebagainya.
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu”
(Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living
organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan
bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu
lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal
(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia
merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis,
menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana
timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense)
untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup.
Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu
bersumber dari lingkungan.
B. PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
Ø Makhluk
yang memiliki tengah dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
Ø Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif ,
mampu mengatur dan mengontrol dirinya untuk menentukan nasibnya.
Ø Makhluk
yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
Ø Individu
yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati.
Ø Suatu
keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas.
Ø Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
kemungkinan jahat.
Ø Individu
sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak
bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaiannya tanpa hidup di dalam lingkungan
sosial.
sebagai
mahluk sosial memiliki fungsi biologis, proteksi, sosialisasi/pendidikan.
Supportive dan ekspresive sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki kemauan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya
2. Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial.
3. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang
positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang bertumbuh dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang selalu melibatkan dirinya
dalam usaha untuk mewujudkan kepribadiannya sendiri, membantu orang lain dan
membuat dunia lebih baik untuk ditempati .
6. Suatu keberadaan yang berpotensi perwujudanya
merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang paling sempurna karna
memiliki akal budi dan tingkah laku yang baik.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai
dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Sifat hakekat manusia menjadi kajian antropologi, yang
hasilnya sangat diperlukan dalam upaya menumbuh kembangkan potensi manusia.
C . Sifat Hakekat
Manusia
sifat hakekat manusia merupakan ciri-ciri yang
karakteristik, yang secara principal membedakan manusia dengan hewan, walaupun
antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama secara biologis (lihat
orang hutan). Karenanya banyak filsuf menamakan manusia identik dengan hewan
seperti : Socrates, menyebut manusia Zoon Politico (hewan yang bermasyarakat);
Max Schaller ; menyebutkan : Das Krantetier (Hewan Yang Selalu Bermasalah);
demikian pula Charles Darwin dengan teori evolusinya telah membuktikan bahwa
manusia berasal dari kera (Primat) tetapi dia gagal yang disebutnya dengan The
Missing Link.
2. Wujud sifat Manusia
a). Kemampuan Menyadari diri
manusia dapat membedakan dirinya dengan manusia lain
dan lingkungan non manusia (fisik).
Manusia dapat membuat jarak dengan manusia lain dan
lingkungannya. Manusia memiliki arah pandangan kedalam dan keluar.
- Pandangan arah kedalam, akan memberi status
lingkungan sebagai subyek berhadapan dengan dia sebagai obyeknya. (Penting
untuk pengembangan sosial baginya)
- Pandangan arah keluar, memandang lingkungan
sebagai obyek, aku sebagai obyek yang memanipulasikan lingkungan untuk aku,
berpuncak pada egoisme. (Penting untuk pengembangan individualitetnya).
3. Kemampuan Bereksistensi
- Kemampuan bereksistensi dimaksudkan manusia
tidak hanya “ber-ada” (seperti hewan dan tumbuhan) tetapi juga “meng-ada” ,
dimana manusia tidak hanya bagian lingkungan seperti hewan dan tumbuhan tetapi manusia
menjadi manajer lingkungan (mengolah, mengendalikan).
4. Kata Hati (Consuence of Man)
- Kata hati juga disebut dengan istilah : hati nurani,
lubuk hati, suara hati, pelita hati dan lain sebagainya. Yang berarti kemampuan
pada diri manusia untuk mengetahui baik buruknya perbuatan manusia termasuk
pula kemampuan pengambilan keputusan atas dasar pertimbangan benar/salah,
analisis yang didukung kecerdasan akal budi.
5. Kecerdasan Moral
- Moral bertalian erat dengan keputusan kata hati, dan
nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada diri seseorang . kecerdasan moral
digunakan untuk membantu dia berfikir positive dan di pakai untuk memecahkan
suatu masalah .
6. Tanggung Jawab
- Kesiapan untuk menanggung segenap akibat dari
perbuatan yang dia lakukan dan akan mempertanggung jawabkan kesalahannya kepada
diri sendiri, masyarakat dan Tuhan.
7. Rasa Kebebasan
-Rasa bebas, bukan dimaksud perbuatan bebas semaunya,
bebas dalam arti, berbuat bebas dengan berlandaskan dengan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat, kemerdekaan yang sesungguhnya identik dengan latar
belakang yang menjunjung tinggi rasa rasionalisme dan patriotisme , justru itu
berkaitan langsung dengan ciri khas dari kemerdekaan . erat kaitannya dengan
kata hati dan moral orang merasa merdeka apabila perbuatannya sesuai dengan
kata hatinya.
8. Kewajiban dan Hak
- Kewajiban dan
hak, merupakan indicator bahwa manusia sebagai mahluk sosial .
- Pemenuhan akan hak dan pelaksanaan
kewajiban berkaitan erat dengan keadilan, dapat dikatakan kedilan terwujud bila
hak sejalan dengan kewajiban yang harus mereka lakukan . karena manusia
merupakan mahluk sosial
- Kemampuan menghayati kewajiban tidak lahir
dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses pendidikan (dengan di ajarkannya
disiplin sejak dari kecil ).
9. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan.
- Kebahagiaan milik manusia : kebahagiaan yang
dapat dicapai apabila manusia dapat meningkatkan taraf hidupnya sebagai mahluk
sosial (memahami kelebihan dan kekurangannya masing – masing) , dengan alam
(untuk eksploitasi dan dilestarikan) , dan terhadap Tuhan Maha Pencipta.
D. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap
yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai
sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di
Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang
berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah
dan bersahabat kepada siapa saja.
Bercerita tentang kepribadian bangsa timur, saya jadi teringat oleh Indonesia.
Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk
dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang
disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan
terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling
menghormati antar sesama suku dan agama. Indonesia sangat berbeda dengan
negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang
berbeda. Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat
ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong
royong selalu menjadi dasar kehidupan masyarakat Indonesia.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut
hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit.
Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin
karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi
norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur
kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak
sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi
kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kita tidak bisa selalu mengatakan budaya timur itu lebih baik dari pada budaya
barat , menurut pandangan saya situasi dan kondisi ini berperan sangat penting
untuk menentukan berdasarkan budaya mana yang orang harus menyesuaikan dan
mingikutinya untuk membuat budaya bangsa timur bisa lebih baik lagi . dengan
peran ini kita dapat menyelesaikan suatu masalah. Kita dituntut untuk memiliki
beberapa pertimbangan yang bersifat menyeluruh, pada budaya timur kita memiliki
kelebihannya yang sangat banyak .
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu
Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang
(menurutSoerjanto Poespowardojo 1993).
Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan
kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan
melalui kehidupan sosial, seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan
pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.Menurut Koentjaraningrat budaya
adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.
Budaya yang terdapat di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan
perbedaan peradaban daerah itu masing-masing,selain itu juga karena letak
geografis daerah tersebut.Manusia mendiami wilayah yang berbeda,ada yang di
wilayah Barat,Timur Tengah,dan Timur.Berada di lingkungan yang berbeda membuat
kebiasaan,adat istiadat ,budaya juga berbeda.perbedaan budaya tersebut
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Misalnya pada bangsa
timur,bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah,bangsa yang mempunyai
kepribadian baik,dan bangsa yang bersahabat.Banyak orang dari wilayah lain yang
tertarik pada kebudayaan bangsa timur.
Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari
wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda.
menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa
bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar
berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan
bermata sipit.
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat
toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung
ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang
timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka
pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang
di junjung tinggi.
Saat pertama kali kita mendengar bangsa timur, maka
yang pertama kali terlintas di pikiran kita adalah orang yang memiliki kulit
sawo matang, atau berkulit putih, bermata sipit dan juga ciri-ciri fisik lain
yang merupakan ciri khas dari bangsa timur atau orang-orang asia pada
umumnya.
Namun di zaman yang sekarang ini orang timur
kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai
atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang
timur itu sendiri.
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap
yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap
lingkungan. Meskipun begitu, baru sedikit negara bangsa timur yang sudah maju
perekonomiannya. Seperi Singapura, Korea dan Jepang. Selain itu, negara lain
masih tertinggal.
Pandangan Saya
Sudah banyak orang mendengar
tentang kepribadian bangsa timur yang sekarang ini ? ya kepribadian yang sangat
beragam macamnya namun tetap pada tujuan semula menciptakan keramahan dan
kehangatan antar sesama masyarakat agar terciptasnya keselarasan dan
keharmonisan di antara anggota kelompok dan keluarga. Di negara Indonesia
sendiri bisa di bilang negara yang mempunyai penduduk yang ramah, baik dan
sopan . kenapa bisa di bilang seperti itu ? coba kita lihat sedikit contoh di
bawah ini..
Sudah banyak warga negara asing
yang menjadi warga negara Indonesia karena alasan keramahan bangsa Indonesia
yang sangat kental dalam kehidupan bermasyarakat . karena bangsa indonesia
menjujung tinggi rasionalisme , patriotisme , menjunjung tinggi moral dan norma
yang sudah sangat melekat di kehidupan di bangsa indonesia ini .membuat banyak
orang asing ingin datang ke indonesia dan melihat kebudayaan di Indonesia .
Banyak juga orang asing yang tinggal lama di indonesia dan merubah
kewarganegaraannya menjadi negara indonesia . karena orang asing sangat menyukai
budaya indonesia , keramahan , sopan santun, dan menjunjung tinggi rasa
“Bhineka Tunggal Ika” . Misalnya saja, pemain timas asal belanda “Irfan
Bachdim” yang mengaku senang bisa ikut bergabung dalam tim kebanggaan
rakyat Indonesia. Begitu juga dengan si “el-loco” Gonzales pemain naturalisasi
asal Uruguay ini selain karena ia mempunyai istri yang berasal dari Indonesia
tetapi di karenakan ia juga mengakui kalau Indonesia memang terkenal dengan
keramahannya dan bersahabat seperti yang ia dapat saat berlatih bersama dengan
pemain timnas asal Indonesia asli.
Tak hanya mereka, masih banyak
lagi artis dari negara lain yang mencoba merasakan kehangatan di Indonesia
meski tak sedikit juga artis Indonesia yang berada di negara lain. Tapi
seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia patut merasa bangga menjadi rakyat
dari negara yang terkenal dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” meski banyak
budaya dan satu sama lain berbeda, bangsa Indonesia sudah cukup membuktikan
dengan tetap bersatunya dalam kehangatan dan keramahan rakyatnya.
OPINI
Menurut saya, Bangsa Timur
memiliki kepribadian yang lebih baik. Seperti keramahannya, tidak individualis,
dan saling tolong menolong. Sifat inilah yang membedakannya dari kepribadian
Bangsa Barat yang agak individualis dan cuek. Tapi, kita tidak bisa selalu
mengatakan kalau kepribadian Bangsa Timur itu lebih baik dari pada di Barat.
Karena situasi dan kondisi juga berperan sangat penting untuk menentukan
berdasarkan Budaya mana orang tersebut harus menyelesaikan masalah. Nah pada Budaya
Timurlah kita memiliki kelebihannya, dibandingkan dengan Budaya Barat saat ini.
E. Pengertian
Kebudayaan
berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culturejuga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
F.
Unsur – unsur Kebudayaan
Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur . termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
untuk dipelajari dan dipahami agar terjadi keselarasan , kesamaan dan nyambung
saat berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya .
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan
ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya:Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan
oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda
dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu
dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan
kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk
memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
G.
Wujud kebudayaan menurut parah ahli
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku
dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Wujud dan komponen
Wujud
Menurut J.J. Hoenigman,
wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
§ Gagasan
(Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.
Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan
gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu
berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
H. Orientasi Nilai
Budaya menurut para ahli
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen
atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Melville
J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
§ alat-alat
teknologi
§ - sistem
ekonomi
§ - keluarga
§ - kekuasaan
politik
Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
§ - sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
§ - organisasi
ekonomi
§ - alat-alat
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama)
§ - organisasi
kekuatan (politik)
§ Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi
dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
§ Artefak
(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan
kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan
dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal
mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak)
manusia.
Komponen
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki
beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
§ Kebudayaan
material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan
dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan
seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi,
pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin
cuci.
§ Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau
tarian tradisional.
§ Lembaga
social
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan
dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu
Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social
masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita
tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau
perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang
wanita memilik karier
§ Sistem
kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan
terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam
masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana
memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara
bagaimana berkomunikasi.
§ Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama
dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di
Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika
ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan
dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat
kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur
kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda.
Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat
masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
§ Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap
walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu
komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa
memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna
bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan
dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati
dan simpati dari orang lain.
Hubungan Antara
Unsur-Unsur Kebudayaan
Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari
kebudayaan antara lain:
Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
Teknologi menyangkut cara-cara
atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan
perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan
masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam
memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang
berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit
mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan
unsur kebudayaan fisik), yaitu:
§ - alat-alat
produktif
§ - wadah
§ - alat-alat
menyalakan api
§ - tempat
berlindung dan perumahan
Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini
terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
§ - Bertambak Ikan
§ - Membuat Garam di pinggir pantai untuk di
produksi
Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat
penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan
bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan
untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari
beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan.
Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik,
paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan
sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum, yang
berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
I.
Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan di mana
pun selalu dalam keadaan berubah, ada dua sebab perubahan
1.Sebab yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya sendiri,misalnya
perubahan jumlah dan komposisi
2.sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka akan cenderung ramah , baik dan sopan . sebaliknya
masyarakat yang tertutup cenderung cuek dan tidak peduli dengan apa yang mereka
lihat di depan, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan
kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara lebih cepat.
3.adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan
inovasi.
Dalam masyarakat maju, perubahan kebudayaan biasanya terjadi melalui penemuan
(discovery) dalam bentuk ciptaan baru (inovatiori) dan melalui proses difusi.
Discovery merupakan jenis penemuan baru yang mengubah persepsi mengenai hakikat
suatu gejala mengenai hubungan dua gejala atau lebih. Invention adalah suatu
penciptaan bentuk baru yang berupa benda (pengetahuan) yang dilakukan melalui
penciptaan dan didasarkan atas pengkom-binasian pengetahuan-pengetahuan yang
sudah ada mengenai benda dan gejala yang dimaksud.
Ada empat bentuk peristiwa perubahan kebudayaan. Pertama, cultural lag, yaitu
perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian dalam kebudayaan suatu
masyarakat. Dengan kata lain, cultural lag dapat diartikan sebagai bentuk
ketinggalan kebudayaan, yaitu selang waktu antara saat benda itu diperkenalkan
pertama kali dan saat benda itu diterima secara umum sampai masyarakat
menyesuaikan diri terhadap benda tersebut.
Kedua, cultural survival, yaitu suatu konsep untuk meng-gambarkan suatu praktik
yang telah kehilangan fungsi pentingnya seratus persen, yang tetap hidup, dan
berlaku semata-mata hanya di atas landasan adat-istiadat semata-mata. Jadi,
cultural survival adalah pengertian adanya suatu cara tradisional yang tak
mengalami perubahan sejak dahulu hingga sekarang.
Ketiga, pertentangan kebudayaan (cultural conflict), yaitu proses pertentangan
antara budaya yang satu dengan budaya yang lain.
Konflik budaya terjadi akibat terjadinya perbedaan kepercayaan atau keyakinan
antara anggota kebudayaan yang satu dengan yang lainnya.
Keempat, guncangan kebudayaan (cultural shock), yaitu proses guncangan
kebudayaan sebagai akibat terjadinya perpindahan secara tiba-tiba dari satu
kebudayaan ke kebudayaan lainnya sehingga membuat perubahan kebudayaan yang
drastis . Ada empat tahap yang membentuk siklus cultural shock, yaitu: (1)
tahap inkubasi, yaitu tahap pengenalan terhadap budaya baru, (2) tahap kritis,
ditandai dengan suatu perasaan dendam; pada saat ini terjadi korban cultural
shock, (3) tahap kesembuhan, yaitu proses melampaui tahap kedua, hidup dengan
damai, dan tentram (4) tahap penyesuaian diri; pada saat ini orang sudah membanggakan
sesuatu yang dilihat dan dirasakan dalam kondisi yang baru itu; sementara itu
rasa cemas dalam dirinya sudah berlalu saat mereka sudah merasa sesuai dengan
lingkungan sekitarnya dan nyaman .
J. KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
-
Hubungan manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat
erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang
unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia
merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk
yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya dan
lain sebagainya.
Contoh
hubungan manusia dan kebudayaan
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,
maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setelah kebudayaan itu tercipta
maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak keduanya
akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat
adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan.
Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu
jadi, maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya
sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat
dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari
manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh
menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa
masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger,
dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat,
oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada
kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal
muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus
menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan
dengan lebih cermat.