METODE PENGUMPULAN DATA DALAM
PENELITIAN
Metode Penelitian
Permasalahan
yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan
dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif
untuk menentukan cara mencari data, mengumpulkan data, mengolah data dan
menganalisis data hasil penelitian tersebut. Penelitian kualitatif ini dapat digunakan
untuk memahami interaksi sosial, misalnya dengan wawancara mendalam sehingga
akan ditemukan informasi yang jelas dan mempunyai data yang akurat untuk bahan
penelitian.
Penelitian Kualitatif Menurut Para
Ahli
Secara
teoritis format penelitian kualitatif berbeda dengan format penelitian kuantitatif. Perbedaan tersebut
terletak pada kesulitan dalam membuat desain penelitian kualitatif, karena pada
umumnya penelitian kualitatif yang tidak berpola. Format desain penelitian kualitatif
terdiri dari tiga model, yaitu format deskriptif, format verifikasi, dan format
grounded research. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan
desain deskriptif, yaitu penelitian yang
memberi gambaran secara cermat mengenai individu ataukelompok tertentu tentang keadaan
dan gejala yang terjadi (Koentjaraningrat, 1993:89).
Selanjutnya penelitian kualitatif menurut Moleong
(2007:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.
Menurut Bogdan dan Taylor (1975) yang dikutip oleh
Moleong (2007:4)mengemukakan bahwa metodologi kualitatif sebagaiprosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptifberupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selanjutnya dijelaskan oleh David
Williams (1995) seperti yang dikutip Moleong (2007:5) mengemukakan bahwa penelitian
kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan
metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.
Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu
hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif
berhubungan
dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan
kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka.
Informan
Penelitian
Dalam
penelitian kualitatif, hal yang menjadi bahan pertimbangan utama dalam
pengumpulan data adalah pemilihan informan. Dalam penelitian kualitatif tidak
digunakan istilah populasi. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah
purposive sample. Purposive sample adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2009:85).Selanjutnya menurut Arikunto (2010:183) pemilihan
sampel secara purposive pada penelitian ini akan berpedoman pada syarat-syarat
yang harus dipenuhi sebagai berikut :
a.Pengambilan
sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik
tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
b.Subjek
yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak
mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis).
c.Penentuan
karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan. Seperti
yang telah disebutkan bahwa pemilihan informan pertama merupakan hal yang
sangat utama sehingga harus dilakukan secara cermat dan jelas
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data merupakan carayang digunakan peneliti untuk mendapatkan data
dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini peneliti memilih jenis
penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan
spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono (2009:225) bahwa pengumpulan
data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan
/ triangulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara.
1. Observasi
Observasi menurut
Kusuma (1987:25) adalah pengamatan yang
dilakukan
dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang
diselidiki. Adapun jenis-jenis observasi tersebut diantaranya yaitu observasi
terstruktur, observasi tak terstruktur, observasi partisipan, dan observasi
nonpartisipan. Dalam penelitian ini,
sesuai dengan objek penelitian maka, peneliti memilih observasi partisipan. Observasi
partisipan yaitu suatu teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian
dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki. Observasi ini
dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian
2. Wawancara
Dalam teknik
pengumpulan menggunakan wawancara hampir sama dengan kuesioner. Wawancara itu
sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur,
dan wawancara mendalam (indepth interview). Namun disini peneliti memilih
melakukan wawancara mendalam, ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang
kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi, Sulistyo-Basuki
(2006:173).Untuk menghindari kehilangan informasi, maka peneliti meminta ijin kepada
informan untuk menggunakan alat perekam. Sebelum dilangsungkan wawancara
mendalam, peneliti menjelaskan atau memberikan sekilas gambaran dan latar
belakang secara ringkas dan jelas mengenai topik penelitian.
Sumber Data dalam Penelitian
a. Data
Primer, adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara
lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat
dipercaya, yakni subjek penelitan atau informan yang berkenaan dengan variabel
yang diteliti atau data yang diperoleh dari responden secara langsung(Arikunto,
2010:22).
b. Data
sekunder, adalah data yang diperoleh dari teknikpengumpulan data yang menunjang
data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukanoleh
penulis serta dari studi pustaka. Dapat dikatakan data sekunder ini bisa
berasal dari dokumen-dokumen grafis seperti tabel, catatan,SMS, foto dan lain-lain(Arikunto,
2010:22).
Kesimpulan :
Penelitian dapat digunakan untuk memahami kasus yang diteliti, misalnya dengan
wawancara mendalam sehingga akan ditemukan informasi yang jelas dan mempunyai
data yang akurat untuk bahan penelitian.
Daftar
Pustaka